Minggu, 16 November 2008

BIDADARI KECIL

Suara hatiku bergema
Saat ku memejamkan mata
Terdengar riak Air yang berasal dari dalam kalbu
Dan embun putih yang menyejukan

Disitulah peri- peri kecilku tertawa
Berlari-lari penuh keriangan

Terdengar juga tangis sahdu
Sebagai tanda kegalauan
Salah satu dari Bidadari kecilku, Peri kecilku
Wajah cantik itu menjadi semakin kemerah-merahan
Ketika air matanya membasahi pipinya

Sang pejuang kecilpun datang
Dengan Bersayapkan cahaya keikhlasan
Lembut tuturkatanya meluluhkan kegalauan adiknya

Sang Bidadari kecil

Selanjutnya mereka bermain sambil belajar
Melompat-lompat riang, membuat gunung-gunungan dari pasir, kejar kejaran
Meniup Balon, menerbangkan layang –layang
Semuanya tertawa penuh bahagia

Mereka melihatku penuh makna
Terselimuti cahaya cinta

Kemudian semuanya terbang
Dan Langit biru tertutup oleh sinar masa depan
Cemerlang nan menyejukan


Aku memandangnya penuh harap
Harapan seorang guru pada muridnya
Pada peri-peri kecilku
Untuk mengarungi waktu Dan meyelami hidup
Kemudian tumbuh menjadi insan penyebar keharuman

Aku masih memejamkan mata
Menuggu saat itu tiba
Masa lalu yang menjadi kenangan dan masa depan mewujudkan harapan

Tidak ada komentar: