JALAN-JALAN
BY.ROSA
Pada waktu itu kami dibimbing oleh pak hadi. Kami semua akan diajak kelapangan untuk bermain-main dan senam. Tetapi karena kasetnya rusak jadi kami tidak senam. Kami sangat kecewa akhirnya pak hadi punya ide untuk bepetualang. Kami diajak ke tengah-tengah hutan bambu dengan melihat berbagai ciptaan Allah swt. misalnya sungai, sawah, pemakaman, tambak dan kandang ayam.
Di sana ada kenampakan alam dan buatan. kami memulai perjalanan. Pertama dan kami harus melewati sampah yang berbau busuk dan kandang ayam yang berbau tidak enak. Kami semua menutup hidung.
Di sepanjang perjalanan pak hadi bercerita tentang makam mbah Abdullah dengan saudaranya. Selesai disitu kami melihat pohon bambu. Sepertinya pohon bambu itu sangat kuat. Lalu kami melihat tambak dan sawah juga. saya jadi ingat pelajaran pkn. Sawah dan tambak adalah kenampakan buatan. Kami kemudian diajak kemakam kamdowo. Makam itu sangat panjang dan besar. Dan disebelah makam itu ada tambaknya fitri. Tambakanya fitri itu sangat luas. Setelah kami berziarah kami istirahat sebentar disitu.
Oh iya Rosa hampir lupa kami juga mencari batu sujud . tetapi kami tidak menemukanya. Kamipun lelah. Kami kemudian kembali kesekolah setelah dapat pengalaman dari tengah-tengah hutan bambu. Kami merasa senang. Setiba disekolah kami langsung sholat dluhah dua rokaat. Yang laki-lakipun marah karena tidak diajak. Ya…. Salah sendiri sudah dipanggil-panggil malah tidak mau.
Diambil dari tugas pkps tahun ajaran 2006-2007
Hallo
Namaku cangkir
Aku sekarang duduk di kelas enam MI YKUI Sambogunung
Aku seneng banget sekolah di MI YKUI ini karena gurunya baik-baik, banyak teman dan ilmunya luas banget
Aku bersyukur deh bisa sekolah disini!
Jadi teman-teman kalau ingin leluasa ilmu dan teman daftarkan disekolah terbagus MI YKUI SAMBOGUNUNG
Gak bakal rugi dech !!!
Mau seperti kita-kita!!!
BURUAN GUYS!!!!!!!!!
By. Cangkir
KETIKA BEBATUAN JADI PERMATA
Oleh : masyhadi
Seorang laki-laki berjalan dibawah terik matahari melalui daerah tidak di kenal. dia telah berjalan sepanjang hari ketika dia merasa khwatir bahwa mungkin ia salah jalan. Mendadak, dia terkejut melihat seorang laki-laki sangat-sangat-sangat tua duduk bersandar pada sebatang pohon. Kedua tanganya terlipat dan kepalanya terkulai diatas tangan. Rambut putih lelaki tua ituberkilau memantulkan sinar matahari. Si pengembara yang terkejut itu berlari menemuainyadan bertanya, “Maaf, permisi, apakah anda baik-baik saja?” lelaki tua itu tidak bergerak ataupun menjawab. Si pengembara berlutut dan menyentuh bahu lelaki tua tersebut sambil bertanya lagi, “permisi,apakah anda tidak apa-apa, jawab pak, mungkin saya bisa membantu?” lagi-lagi dia tidak menjawab. Kemudian si pengembara berniat melanjutkan perjalanan, ketika si pengembara mengambil perbekalanya tiba-tiba tangan si pengembara di pegang oleh lelaki tua tersebut. Kemudian kepala lelaki tua itu terangkat dan matanya terbuka lebar. Dengan suara lemah dan terpatah-patah si lelaki tua itu berkata, “teruslah berjalan; kamu berada di jalan yang benar anakku. Tetapi sebelum kamu menyebrangi sungai, kumpulkan apa yang kamu temukan disana sebanyak- banyaknya, karena kamu tidak akan pernah bisa kembali.” Matanya kemudian tertutup dan kembali kepalanya disandarkan pada tanganya
Si pengembara menunggu, kemudian akhirnya berbalik dan meneruskan perjalananya. Untuk terakhir kalinya si pengembara itu menoleh kebelakang melihat lelaki tua tersebut. Tetapi lelaki tua tersebut telah menghilang entah kemana. di tengah kepanikan dan keheranan si pengembara tadi mulai melanjutkan perjalananya dengan ditemani peluh keringat karena sengatan matahari, sambil berkata pada dirinya sendiri bahwa lelaki tua itu mungkin gila. Kemudian dia memikirkan perkataan lelaki tua itu dan tertawa sendiri,” ah mungkin sungainya juga tak ada apalagi jalan yang benar, gak mungkin.”
Si pengembara berjalan terus menerus dan akhirnya sampailah ia di kaki sebuah bukit besar. Ketika dia mencapai puncaknya, dia melihat sebuah sungai besar yang indah mengalir perlahan di balik bukit. Dengan bersemangat, dia berlari menuruni bukit dan meloncat ke dalam air yang sejuk . dia menari – nari sambil menciprat-ciptarkan air ke atas sehinga basahlah semua tubuhnya. Tiba-tiba dia tertegun , suara lelaki tua itu terngiang di telinganya, “sebelum menyebrangi sungai, kumpulkan apa yang kamu temukan disana sebanyak-banyaknya karena kamu tidak akan pernah bisa kembali.”
Si pengembara itu mencari-cari disekelilingnya tetapi tidak melihat sesuatupun kecuali ranting, bebatuan dan rumput biasa. Dia berfikir, “ satu-satunya yang bisa saya kumpulkan adalah batu ini, tetapi untuk apa? Untuk menghalau binatang buas, ah tidak mungkin.” Tetapi dia membungkuk juga untuk mengambil beberapa buah batu dan mengantonginya. kemudian dia berbalik untuk menyebrangi sungai, dia berhenti lagi dan berfikir,” ini adalah hal tergila yang pernah aku lakukan.” Kemudian ia menyebrangi sungai.
Langit menjadi gelap dan pengembara itu kelelahan, sehingga ia memutuskan untuk menghentikan perjalananya dan mendirikan sebuah tenda kecil. Dengan cepat dia tertidur. Menjelang tengah malam, mendadak dia terbangun dan berdiri. Dia menatap bulan purnama yang menerangi langit. Dia menjadi marah ketika ia mengetahui apa yang membangunkanya . batu-batu dalam kantongnyalah yang telah mengganjal tubuhnya. Dia mengeluarkan batu itu dan mengeluarkanya lalu melemparnya. Sinar bulan memantul pada batu-batu itu. Ternyata, batu itu menjadi intan permata yang tak ternilai harganya! Si pengembara merasa menyesal . “ andai saja aku mengumpulkanya lebih banyak sebelum menyebrangi sungai tadi.” Pikirnya.
Anak-anak, MI YKUI sambogunung ini seperti tepian sungai yang penuh bebatuan berserakan yang akan berubah menjadi permata jika kalian mengambilnya seperti lelaki tua yang tidak dapat memaksa si pengembara mengambil batu sebanyak-banyaknya, pak hadi dan guru-guru yang ada disini tidak bisa memaksa kalian mengambil ilmu yang di tawarkan di sekolah ini. Tidak juga yang lain. Tetapi pak hadi dan guru-guru yang ada disini akan mendorong kalian untuk mengumoulkan ilmu pengetahuan sebanyak mungkin sebelum kalian menyebrangi sungai karena kalian tidak akan kembali ke saat ini.Dan pak hadi percaya kepada kalian bahwasanya kalian adalah siswa-siswi yang sadar akan pentingnya belajar dan berusaha mengambil bebatuan berserakan (ilmu pengetahuan) sebanyak-banyaknya guna mewujudkan cita-cita dan mimpi mulya kalian.
Di adopsi dari karya Jhon Le tellier seorang Quantum teacher
dan disesuaikan oleh Masyhadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar