kamu tahu, lihatlah
gadis kecil itu menangis di tempat yang tak semestinya
dipojok terminal yang sarat dengan kesemrawutan
dan kebusukan kebusukan
ia bersahabat dengan luka yang menganga
dan bergaul dengan kepedihan dan noda
bukan karena lapar
karena baru saja ia memakan kehampaan
bukan juga karena kumal karena tak pantas yang dipakai itu disebut baju
ia masih memeluk dingin
dengan ditemani temaram sinar bintang
sedangkan orang orang berbahagia dengan berjalan ditengah temaram
dan membutakan nuraninya
tak ada yang menganggap
apalagi memberi kehangatan
manusia-manusia bebal akan cahaya mengapa?
jangan memalingkan muka
rasakan tajam matanya
nyinyir, berlalu sambil berteriak
apa !
jangan bicara dendam
apalagi anak sekecil itu
di hanya ingin merasakan manisnya
menangis dipelukan orangn tuanya
kemudian berlari-lari dengan kelinci ditaman hati
siapa yang pantas dipanggil ibu
siapa yang pantas dipanggil ayah
siapa yang pantas dibanggakan
ah.. ia terlahir tak diharapkan
jangan bicara keindahan malam
malam telah menjadi saksi yang memilukan
dan aku akan pergi seperti mimpi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar